Prediksi Taktik Public Relations yang Paling Efektif di Tahun 2026

Perkembangan teknologi digital telah memberikan dampak signifikan terhadap industri public relations (PR). Media sosial, alat analitik, dan teknologi informasi telah merubah cara komunikasi antara perusahaan dan audiens. Dengan adanya berbagai platform digital seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, brand bisa berinteraksi langsung dengan konsumen, membuat taktik public relations menjadi lebih transparan dan responsif.
Menurut 2024 State of the Media Report, sebanyak 74% jurnalis masih memilih press release atau siaran pers dan 61% meminta sumber riset asli untuk membuat tulisan versi mereka sendiri. Sementara itu, 2024 Global Comms Report melaporkan 92% pemimpin komunikasi menghadapi tekanan yang meningkat dari jajaran eksekutif (C-Suite) untuk menunjukkan dampak bisnis dari inisiatif PR. Menyikapi hal ini kemungkinan aktivitas PR di tahun 2026 akan memiliki perubahan arah yang cukup signifikan.
Audiens masa kini memiliki perilaku yang berbeda dibandingkan sebelumnya; mereka lebih memilih untuk mendapatkan informasi dari sumber yang kredibel dan sosial. Hal ini menyebabkan perusahaan beradaptasi dengan cepat, menerapkan strategi yang lebih personal dan interaktif dalam komunikasi mereka. Konten yang menarik perhatian dan relevan menjadi penting untuk menarik minat audiens, sementara pengukuran keberhasilan melalui analitik membantu brand memahami preferensi dan kebutuhan konsumen lebih baik.
Penerapan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam public relations semakin menunjukkan relevansinya. Akal Imitasi (AI) mampu menganalisis data besar, mendeteksi pola, dan memprediksi tren, yang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi harapan audiens dengan lebih akurat. Dengan otomatisasi, tugas-tugas rutin seperti pengiriman siaran pers atau pengelolaan media sosial dapat dilakukan dengan lebih efisien. Bahkan, teknologi ini membantu dalam mengirim konten yang dipersonalisasi kepada segmen audiens tertentu, memperkuat keterlibatan dan pengalaman pelanggan.
Secara keseluruhan, digitalisasi telah membawa revolusi dalam strategi public relations. Merek yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan pendekatan manusiawi dalam berkomunikasi akan lebih unggul dalam memenangkan hati konsumen. Mengikuti perkembangan ini, penting bagi praktisi PR dan PR agency seperti SEQARA Communications untuk terus belajar dan beradaptasi, sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh era digital ini, menciptakan hubungan yang lebih kuat dan berkesinambungan dengan audiens.
Kepentingan Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial
Di era yang semakin fokus pada isu keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, perusahaan diharapkan untuk lebih berkomitmen dalam menerapkan praktik yang etis dan berkelanjutan. Konsumen saat ini semakin cerdas dan peduli terhadap dampak sosial serta lingkungan dari produk dan jasa yang mereka konsumsi. Respons terbuka terhadap isu-isu ini tidak hanya penting untuk reputasi perusahaan, tetapi juga krusial untuk membangun kepercayaan dan loyalitas di kalangan pelanggan.
Penting bagi perusahaan untuk mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial dalam strategi PR mereka. Mengembangkan kampanye yang menunjukkan dampak positif dari apa yang dilakukan perusahaan dapat memperkuat posisi merek di pasaran. Misalnya, dengan melaksanakan program-program ramah lingkungan, organisasi dapat menunjukkan dedikasi mereka terhadap pelestarian lingkungan. Selain itu, inaudible kontribusi terhadap komunitas lokal dan dukungan terhadap masalah sosial juga memberikan sinyal positif kepada konsumen tentang komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial.
Salah satu contoh yang menonjol adalah merek Patagonia, yang tidak hanya mempromosikan produk outdoor berkualitas tinggi, tetapi juga aktif dalam mempromosikan keberlanjutan dan melawan perubahan iklim. Melalui inisiatif seperti program daur ulang pakaian dan kampanye transparansi terkait rantai pasokan, Patagonia telah berhasil membangun reputasi sebagai pemimpin dalam keberlanjutan, sekaligus menumbuhkan loyalitas di kalangan pelanggannya.
Dengan mengadopsi pendekatan ini, perusahaan dapat menarik perhatian konsumen yang mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan. Kesadaran yang terus meningkat terhadap isu-isu tersebut menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang efektif harus mampu menjangkau hati dan pikiran konsumen, menjadikan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial sebagai bagian integral dari identitas merek yang kuat.
Kreativitas dan Inovasi dalam Kampanye PR
Kreativitas merupakan elemen yang sangat penting dalam dunia PR. Dalam konteks kampanye PR, pendekatan yang inovatif tidak hanya menarik perhatian audiens tetapi juga membantu membangun hubungan yang lebih baik dengan publik target. Melalui kampanye yang kreatif, organisasi dapat menyampaikan pesan mereka dengan cara yang lebih menarik, relevan, dan efektif. Beberapa tipe kampanye PR yang inovatif termasuk penggunaan media sosial, augmented reality (AR)/ virtual reality (VR), serta kolaborasi dengan influencer yang memiliki audiens yang sesuai dengan nilai-nilai merek.
Salah satu contoh sukses dari kampanye PR yang inovatif adalah kampanye viral yang dilakukan oleh Dove pada tahun 2013, yang berfokus pada konsep kecantikan sejati. Melalui video yang menyentuh dan kampanye digital yang melibatkan audiens, Dove berhasil menciptakan perbincangan global mengenai standar kecantikan. Contoh lain adalah kampanye Ice Bucket Challenge 1 yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengumpulkan dana yang signifikan untuk penelitian penyakit ALS, menunjukkan bagaimana pendekatan yang tidak konvensional dapat memberikan dampak yang besar.
Melihat ke depan, dapat diprediksi bahwa metode kreatif dalam PR akan semakin beragam. Dengan kemajuan teknologi, seperti AI dan analisis data, kampanye PR di tahun 2026 kemungkinan akan menjadi lebih personal dan tersegmentasi. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi praktisi PR untuk merancang kampanye yang lebih relevan dan tepat sasaran. Selain itu, pendekatan lintas platform yang menggabungkan konten visual, cerita, dan interaksi langsung dengan audiens akan menjadi semakin penting dalam menghasilkan kampanye yang menarik. Kreativitas, dengan segala variasi dan inovasinya, diharapkan akan terus menjadi pendorong utama kesuksesan di bidang PR pada tahun-tahun mendatang.
Personal Branding dan Hubungan Influencer
Di era digital yang terus berkembang, personal branding menjadi aspek krusial bagi individu maupun perusahaan. Personal branding berfungsi sebagai cara untuk membedakan diri dalam sebuah pasar yang semakin kompetitif, membantu menciptakan citra positif yang dapat meningkatkan reputasi serta kepercayaan publik. Dalam konteks hubungan influencer, personal branding tidak hanya memastikan bahwa individu atau merek tetap relevan, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun koneksi yang lebih baik dengan audiens. Konsep ini mendapatkan momentum seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial, di mana konten yang dihasilkan oleh para influencer sering kali memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan iklan tradisional.
Pengaruh influencer dalam strategi PR telah berubah secara signifikan. Dulu, para selebriti menjadi tumpuan utama dalam kampanye pemasaran, tetapi kini terjadi pergeseran ke arah kolaborasi dengan mikro-influencer, yang biasanya memiliki pengikut di bawah 100.000. Micro-influencer sering kali dianggap lebih otentik dan memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dengan audiens mereka. Hal ini memungkinkan brand untuk menargetkan audiens yang lebih spesifik dan mendapatkan perhatian yang lebih besar, karena micro-influencer dianggap lebih relatable oleh pengikut mereka.
Perubahan ini menunjukkan bahwa perusahaan harus siap untuk beradaptasi dengan preferensi audiens yang semakin kompleks. Pemasaran yang dilakukan melalui influencer, terutama micro-influencer, menuntut strategi PR yang terencana dengan baik yang mencakup pemilihan influencer yang tepat, komunikasi yang jelas antara pihak terkait, serta pemantauan hasil kampanye. Dengan memanfaatkan kekuatan personal branding yang dibawa oleh influencer ini, perusahaan dapat secara efektif meningkatkan visibilitas merek mereka, membangun relasi yang lebih erat dengan audiens, dan memperkuat posisi di pasar.
PR bukan lagi hanya tentang manajemen reputasi—kini menjadi pendorong pertumbuhan perusahaan. Berdasar data 2024 State of the Media Report yang dikutip SEQARA Communications, diprediksi 10 taktik PR yang kemungkinan akan marak diterapkan oleh PR agency di sepanjang tahun 2026
- Memperkuat hubungan dengan jurnalis: 25% jurnalis menerima lebih dari 100 promosi mingguan. Agar press release yang Anda kirim lebih terlihat maka berikan sudut pandang yang jelas, data yang andal, dan informasi yang ringkas.
- Memanfaatkan kekuatan siaran pers: press release yang kuat bersifat langsung, didukung oleh kutipan, gambar, dan multimedia.
- Menggunakan visual yang bagus: 72% jurnalis menggunakan gambar yang disediakan PR pada tahun 2024. Menambahkan visual, video, dan infografis meningkatkan liputan dan keterlibatan.
- Menggunakan data untuk menunjukkan nilai bisnis: Lacak penyebutan, pangsa suara, dan lalu lintas situs web untuk membuktikan kontribusi PR terhadap pertumbuhan perusahaan.
- Menggunakan metrik yang lebih tajam: Sebaiknya tidak hanya mengandalkan AVE2 (Advertising Value Equivalency) dan UVPM3 (Unit Per Minute). Ukur keterlibatan, perolehan prospek, dan analisis sentimen untuk wawasan yang bermakna.
- Menyelaraskan organisasi dengan adopsi kecerdasan buatan: AI generatif akan tetap ada. Namun perlu mendefinisikan perannya secara bertanggung jawab, pastikan integrasi yang etis dan efektif dalam alur kerja PR.
- Menjembatani PR dan pemasaran: Batas antara PR dan pemasaran semakin memudar. KPI4 bersama dan penceritaan yang konsisten meningkatkan pengalaman pelanggan.
- Bangun strategi acara yang solid: Saat menggelar media gathering atau press conference, maka manfaatkan acara tersebut untuk memperkuat hubungan dengan jurnalis, meningkatkan visibilitas, dan menunjukkan kepemimpinan pemikiran.
- Menjadikan pemantauan media sebagai bagian integral: Anda bisa menggunakan beragam platform media monitoring untuk melihat tren dan peluang untuk menyesuaikan pesan.
- Meninjau kembali rencana komunikasi krisis Anda: Antisipasi serangan siber, reaksi konsumen, atau turbulensi pasar dengan penilaian risiko proaktif dan juru bicara terlatih.
Kesimpulan strategis
Pada tahun 2026, kesuksesan akan datang dari penggabungan data, kreativitas, dan teknologi untuk memastikan komunikasi mendorong reputasi dan hasil bisnis. Perusahaan yang menerapkan taktik PR ini akan memperkuat posisi mereka dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Di SEQARA Communications, kami membantu brand, korporasi, organisasi dalam meningkatkan strategi PR mereka dengan kreativitas berbasis data dan pendekatan yang mengutamakan reputasi dengan taktik PR yang tepat sasaran.
- Tantangan Ember Es (The Ice Bucket Challenge, kadang-kadang disebut ALS Ice Bucket Challenge) adalah kegiatan berupa menyiram seember air es di kepala seseorang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit sklerosis lateral amiotrofik (ALS) dan mendorong sumbangan untuk penelitian penyakit tersebut. ↩︎
- Advertising Value Equivalency (AVE) adalah metode untuk memperkirakan nilai hubungan masyarakat dengan membandingkannya dengan biaya iklan yang setara. Untuk menghitung EAV, jumlah eksposur PR (misalnya ukuran artikel atau durasi tayang) dikalikan dengan biaya unit iklan. ↩︎
- UVPM adalah singkatan dari unique visitors per month atau pengunjung unik per bulan dan merupakan pengukuran yang menunjukkan jumlah orang yang mengunjungi situs web tertentu selama bulan tertentu. ↩︎
- KPI adalah singkatan dari Key Performance Indicator atau Indikator Kinerja Utama, yang merupakan ukuran terukur untuk menilai seberapa efektif suatu organisasi, departemen, atau individu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. ↩︎
Penulis: Aditya Wardhana