Mengenal Copywriting dan Public Relations
Hubungan masyarakat (public relations) adalah proses komunikasi strategis yang membangun hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya. Sementara itu, penulisan naskah (copywriting) menggunakan kata-kata untuk mempromosikan suatu produk, layanan, atau ide. Penulisan naskah merupakan kekuatan pendorong di balik iklan yang menghasilkan konversi tinggi, email yang persuasif, dan posting media sosial yang menarik.
Baik hubungan masyarakat (PR) dan copywriting adalah seni yang menciptakan pesan yang bermakna atau konten yang berharga dan menyampaikannya kepada audiens target Anda melalui beberapa saluran. Orang-orang menemukan informasi dari banyak sumber dan penting untuk menyampaikan pesan Anda melalui berbagai saluran dalam industri target Anda. Program PR yang kuat secara keseluruhan dapat memengaruhi perasaan, opini, dan keyakinan calon pelanggan tentang produk atau layanan Anda.
Untuk mencapai status pemimpin pengetahuan di industri, Anda harus terus-menerus menghasilkan konten baru dalam bentuk blog, siaran pers, kiriman media sosial, artikel teknis, konten situs web, dan banyak lagi. Seorang praktisi Public Relations (PR) atau Hubungan Masyarakat tidak pernah lepas dari kemampuan menulis yang baik. Meskipun peran antara penulis naskah iklan (copywriting) dan praktisi PR tidak jelas, ada garis tipis di antara pekerjaan mereka.
PR dan copywriting sama-sama menciptakan konten yang bermakna dan berharga serta menyampaikannya kepada audiens target melalui beberapa saluran. Meskipun fungsinya saling tumpang tindih, ada garis tipis antara peran agensi PR dan copywriter. Penulisan naskah iklan dan penulisan konten sering kali digunakan secara bergantian, tetapi keduanya memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda.
Keduanya membutuhkan keterampilan menulis yang kuat, pemahaman tentang audiens target, dan kemampuan untuk membuat konten yang menarik. Namun, tujuan akhir keduanya berbeda. Penulisan naskah iklan terutama berfokus pada menghasilkan konversi menggunakan naskah iklan yang lebih pendek. Penulisan konten mengutamakan edukasi kepada pengguna dengan naskah iklan yang lebih panjang yang menghasilkan keterlibatan dan brand awareness kesadaran merek.
Berikut ini poin-poin perbedaan copywriting dan PR:
- Tujuan akhir: Tujuan utama copywriter adalah pembuatan konten yang menjual ide, sementara praktisi PR menargetkan aspek komunikasi dalam menyebarkan pesan kepada para pemangku kepentingan. Copywriter meninjau dan menyusun cerita dari sudut pandang pihak ketiga. Praktisi PR membangun reputasi perusahaan melalui materi yang dirilis, baik itu berupa siaran pers/ press release, photo release, artikel, atau blog posting.
- Penggunaan riset: Baik PR maupun copywriting memerlukan riset untuk menulis, tetapi perbedaannya adalah pada perspektif riset. Praktisi PR melakukan riset industri melalui riset berita, tren industri, dan mengikuti perkembangan pesaing. Analisis mendalam ini membantu merencanakan strategi komunikasi yang lebih baik. Riset memungkinkan komunikasi yang lebih baik antara PR, media, dan konsumen selama kampanye PR. Sebaliknya, riset copywriter sering kali terbatas pada topik konten, menyediakan konten yang bernilai, relevan, dan konsisten untuk mendorong perilaku konsumen yang praktis, yang berfungsi sebagai ajakan bertindak bagi klien.
- Pengembangan konten: Strategi konten copywriter adalah memaksimalkan minat konsumen. Strategi ini bertujuan untuk membuat konten yang membangun identitas merek, memberi manfaat bagi pembaca, dan mendorong masyarakat untuk membeli produk atau layanan yang disebutkan. Copywriter mengembangkan penulisan konten dengan terlibat dalam konten pemasaran melalui keterampilan menulis mereka seperti membuat tajuk berita yang menarik. Copywriting yang efektif bertujuan untuk membuat konten yang membangun identitas merek, memberi manfaat bagi pembaca, dan mendorong masyarakat untuk membeli produk atau layanan yang disebutkan. Sebaliknya, strategi konten PR adalah bagaimana cara untuk mengomunikasikan pesan melalui berbagai kanal atau platform. Strategi ini melihat strategi komunikasi secara menyeluruh dan mengembangkan pesan yang ditargetkan untuk berbagai platform dan alat untuk mencapai tujuan komunikasi.
Singkat kata, copywriting dan PR dapat berjalan beriringan. Komunikasi dapat dilihat sebagai atap dan copywriting sebagai pilar yang menopangnya. Keduanya sama pentingnya, dan strategi terpisah harus diterapkan untuk mendapatkan hasil terbaik dari keduanya. Secara keseluruhan, banyak perbedaan dapat ditarik antara copywriting dan PR. Lebih dari sekadar menulis, copywriter mengangkangi dunia penulisan dengan dunia pemasaran konten sedangkan praktisi PR membangun jembatan komunikasi.
Sebagai agensi komunikasi terpadu, SEQARA Communications telah membuat strategi komunikasi pemasaran khusus untuk beragam klien dari berbagai industri dan menyusun cerita untuk melibatkan, memberi informasi, dan meningkatkan citra mereka di berbagai saluran.