Kamus Public Relations (PR) – B

Setelah Kamus A yang dipublikasikan di artikel sebelumnya, maka kali ini SEQARA Communications melanjutkan untuk istilah-istilah di bidang public relations (PR), marketing, dan advertising yang berawalan huruf B:
B2B: Merupakan singkatan dari “business-to-business” dan merujuk pada perdagangan dan transaksi yang dilakukan antara dua perusahaan, bukan antara perusahaan dan konsumen individu.
B2C: Merupakan singkatan dari “business-to-consumer” dan merujuk pada perdagangan dan transaksi yang dilakukan antara suatu bisnis dan konsumen individu.
Background Briefing: Pertemuan atau percakapan dengan jurnalis untuk memberikan mereka konteks tambahan, informasi latar belakang, atau wawasan yang tidak untuk dipublikasikan mengenai topik atau isu tertentu.
Background Information: Bahan pendukung, fakta, atau data yang disediakan kepada media untuk memberikan konteks atau rincian tambahan mengenai suatu berita, peristiwa, atau isu tertentu.
Backlink: Hyperlink dari satu situs web ke situs web lain, sering digunakan dalam SEO (Search Engine Optimization) untuk meningkatkan visibilitas situs web dan peringkat mesin pencari.
Beat Checks: Praktik rutin yang dilakukan oleh wartawan atau jurnalis untuk menghubungi dan mengumpulkan informasi dari bidang liputan yang ditugaskan kepada mereka, yang mencakup area atau topik tertentu.
BHAG: BHAG merupakan singkatan dari Big Hairy Audacious Goal. Ini adalah pernyataan misi yang jelas dan memikat yang berfungsi sebagai titik fokus yang mempersatukan bagi suatu organisasi. Meskipun terlihat seperti pernyataan misi jangka panjang yang berlebihan, menempatkannya di pusat tindakan dapat mengarahkan Anda dan tim menuju garis finish.
Beat: Sebuah bidang atau topik tertentu yang secara rutin diliput oleh seorang jurnalis atau reporter, seperti politik, pendidikan, olahraga, atau hiburan, yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan keahlian dan membangun hubungan di bidang tersebut.
Boilerplate: Paragraf atau bagian yang standar dan ringkas di akhir siaran pers atau dokumen yang memberikan informasi latar belakang tentang organisasi perusahaan atau individu.
Boutique PR Agency/Company/Firm: Sebuah agensi PR berskala kecil menawarkan layanan hubungan masyarakat yang khusus dan disesuaikan secara pribadi untuk basis klien yang terbatas. Agensi-agensi ini menekankan kolaborasi yang erat, strategi yang disesuaikan, dan pendekatan yang langsung untuk memenuhi kebutuhan unik setiap klien, menghasilkan hasil yang terfokus dan berdampak dalam bidang hubungan masyarakat dan komunikasi.
Brand Activations: Aktivasi merek adalah acara atau kampanye yang dirancang secara strategis dan interaktif untuk mendorong konsumen berperan aktif dalam pengalaman yang diciptakan oleh merek. Alih-alih sekadar memberitahu orang tentang produk atau layanan Anda, Anda mengundang mereka untuk terhubung dengan audiens target Anda secara bermakna dan nyata. Hal ini dapat mencakup berbagai hal, mulai dari toko pop-up dan demo realitas virtual hingga uji coba produk dan pertemuan dengan influencer.
Brand Activism: Tindakan mengambil sikap untuk mendorong perubahan dalam isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan/atau lingkungan yang dihadapi masyarakat. Merek dapat memilih untuk mendukung isu-isu ini melalui pernyataan solidaritas atau janji tindakan.
Brand Ambassador: Duta merek adalah seorang pemengaruh (influencer) yang menjalin kemitraan jangka panjang dengan sebuah merek, bertindak sebagai perwakilan atau juru bicara merek tersebut. Mereka secara konsisten mempromosikan produk, layanan, atau nilai-nilai merek tersebut seiring berjalannya waktu, meningkatkan visibilitas, dan memperkuat loyalitas.
Brand Archetype: Archetypes adalah pengelompokan sifat dan karakteristik yang melekat pada sifat manusia dan tetap konsisten sepanjang waktu. Dalam branding, archetypes dapat digunakan untuk mencerminkan kepribadian merek Anda dan berinteraksi dengan persona konsumen tertentu. Ada dua belas archetypes merek: The Innocent, Everyman, Hero, Outlaw, Explorer, Creator, Ruler, Magician, Lover, Caregiver, Jester, dan Sage.
Brand Consistency: Cara di mana sebuah merek menyampaikan pesannya sesuai dengan nilai-nilai, identitas visual, dan strateginya, melalui berbagai saluran dan sepanjang waktu. Konsistensi merek memperkuat kesadaran merek dan kepercayaan.
Branding: Proses penciptaan dan/atau penyebaran nama merek. Branding dapat diterapkan pada seluruh identitas korporat maupun pada nama produk dan layanan individu.
Brand Journalism: Jurnalisme merek adalah pendekatan bercerita di mana merek menciptakan dan membagikan konten bergaya jurnalistik, seringkali dalam bentuk artikel, video, atau podcast, untuk melibatkan audiens mereka, membangun kredibilitas, dan memperkuat citra merek.
Brand Promise: Janji merek merujuk pada nilai-nilai yang dapat diharapkan pelanggan dari suatu perusahaan saat mereka berinteraksi dengan perusahaan tersebut. Hal ini merupakan landasan utama merek Anda, karena pelanggan mempercayai Anda untuk menepati janji tersebut.
Breakbumper: Sebuah video pendek atau grafis yang digunakan untuk menandakan jeda iklan atau transisi antara segmen dalam program televisi.
Breaking News: Berita mendesak dan berkembang dengan cepat yang mengganggu siaran reguler, sering disertai dengan grafis dan liputan khusus.
Bridge: Pernyataan atau segmen transisi yang digunakan dalam jurnalisme siaran untuk menghubungkan dua bagian dari sebuah berita atau wawancara.
Bridging: Teknik yang digunakan selama wawancara yang memungkinkan narasumber untuk mengalihkan pembicaraan dari pertanyaan negatif atau topik yang tidak menguntungkan kembali ke pesan utama mereka. Penting bagi juru bicara untuk mengakui pertanyaan wartawan sebelum beralih atau menghubungkan kembali ke pesan mereka.
Briefing Book: Buku briefing adalah dokumen komprehensif atau kumpulan materi yang disusun untuk menyediakan informasi kunci, latar belakang, dan poin-poin pembicaraan mengenai topik atau acara tertentu guna membantu individu dalam mempersiapkan diri untuk rapat, wawancara, atau presentasi.
B-Roll: Materi tambahan atau visual yang digunakan untuk mendukung narasi atau wawancara dalam paket berita, sering menampilkan adegan yang berkaitan dengan cerita tersebut.
Bumper: Segmen audio atau visual singkat yang berfungsi sebagai elemen transisi atau identifikasi, sering digunakan untuk memperkenalkan atau mengakhiri program radio atau televisi.
Business Process Reingeniering (BPR): Analisis dan perancangan ulang alur kerja di dalam dan antar perusahaan guna mengoptimalkan proses end-to-end dan mengotomatisasi tugas-tugas yang tidak menambah nilai.
Buyer’s journey: Terminologi ini digunakan untuk menggambarkan proses yang dilalui konsumen saat mereka melakukan riset tentang suatu produk atau layanan sebelum mengambil keputusan pembelian akhir.
Proses ini umumnya terdiri dari tiga tahap:
- Kesadaran: Tahap awal proses ini ditandai dengan calon pelanggan yang mengalami suatu masalah.
- Pertimbangan: Setelah masalah teridentifikasi, calon pelanggan mulai meneliti solusi potensial untuk masalah tersebut.
- Keputusan: Tahap akhir terdiri dari calon pelanggan yang mengidentifikasi solusi untuk masalah yang mereka alami dan hampir membuat keputusan pembelian.
Byline: Nama jurnalis atau reporter yang menulis artikel tersebut, biasanya tercantum di awal atau akhir artikel.
Penulis: Aditya Wardhana
