Menjaga Lingkungan dan Reputasi Perusahaan dengan Pendekatan Green PR
Seiring perkembangan teknologi dan industrialisasi, kondisi bumi terlihat semakin mengkhawatirkan. Contohnya seperti perubahan pola cuaca ekstrim pada akhir tahun 2023. Akhir tahun yang identik sebagai awal musim hujan, justru terasa sangat panas hingga menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan emisi karbon. Emisi karbon menimbulkan efek rumah kaca sehingga terjadi kenaikan suhu bumi. Tahun 2022 menjadi rekor tertinggi emisi CO2 sejak pencatatan tahun 1900 menyusul pulihnya perjalanan udara setelah pandemi Covid-19 mereda. Berdasarkan penelitian Carbon Brief (2021), Indonesia menempati urutan kelima sebagai negara penghasil emisi karbon kumulatif terbanyak di dunia. Melalui penelitian ini, Indonesia telah menyumbang emisi karbon kumulatif sebesar 102.562 GtCO2. Jumlah yang sangat besar sekali, bukan?
Salah satu penyebabnya dipicu oleh deforestasi hutan-hutan di Indonesia untuk kepentingan komersial perusahaan seperti pabrik atau kebun. Alhasil, perusahaan turut berpengaruh menambah jumlah produksi emisi karbon yang berujung pada kenaikan suhu bumi.
Tindakan ini pastinya berpengaruh pada persepsi dan sentimen masyarakat sehingga berpotensi menurunkan reputasi perusahaan. Selain itu, investor juga akan kurang mempertimbangkan perusahaan tersebut untuk berinvestasi sebab tidak sejalan dengan prinsip Environment, Social, and Government (ESG).
Lalu, apakah bisa sebuah perusahaan agar tetap beroperasi tetapi masih memperhatikan lingkungan? Bisa. Perusahaan bisa memakai pendekatan yang dinamai Green Public Relations. Pendekatan Green Public Relations merupakan bagian dari Public Relations yang mengomunikasikan tentang praktik ramah lingkungan kepada audiens (Sarvaes dalam Muntadliroh, 2015). Green PR adalah cabang ilmu hubungan masyarakat yang berfokus pada praktik ramah lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran merek dan reputasi perusahaan.
Salah satu praktik Green Public Relations yang bisa dilakukan adalah melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR). Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu wujud partisipasi dunia usaha dalam pembangunan berkelanjutan untuk mengembangkan program kepedulian perusahaan kepada masyarakat sekitar melalui penciptaan dan pemeliharaan keseimbangan antara mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial, dan pemeliharaan lingkungan hidup (Anatan, 2009)
Selain berdampak pada kehidupan masyarakat, program CSR juga berpengaruh pada reputasi perusahaan. Hal ini dibuktikan melalui penelitian Fikiando (2017) terhadap 153 responden terkait pengaruh program CSR Bank BRI yang menyatakan bahwa kegiatan CSR berpengaruh sebanyak 67,9% terhadap reputasi perusahaan. Oleh karena itu, program CSR menjadi pilihan tepat bagi perusahaan untuk berdampak kepada publik sekaligus meningkatkan reputasi perusahaan.
Adapun kegiatan CSR di bidang lingkungan yang bisa dilakukan perusahaan yaitu berupa kegiatan penanaman mangrove atau bakau, restorasi lahan dan hutan, pengelolaan sampah menggunakan metode daur ulang, konservasi alam, atau kegiatan lain yang mampu memulihkan kondisi lingkungan masyarakat.
Beberapa contoh program CSR yang terlihat dan berdampak positif di Indonesia antara lain Kampung Berseri Astra (Astra), Pinky Movement (Pertamina), Program Beasiswa BRI Peduli (Bank BRI), SHARE (Telkom Indonesia), Community Involvement and Development (CID) PLN Indonesia, Program Psychological First Aid (Allianz Indonesia), Program Peduli Kesehatan (Best Agro International), dan Garuda Indonesia Peduli (Garuda Indonesia).
Program Kampung Berseri Astra
Salah satu contoh program CSR yang terlihat dan berdampak bagi lingkungan Indonesia yaitu Kampung Berseri Astra (KBA). Program ini merupakan wujud kolaborasi Astra bersama masyarakat untuk mengembangkan kampung yang mengintegrasikan program pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, dan kesehatan.
KBA memiliki lima kategori, yaitu Kampung Wisata, Kampung Hijau, Kampung Produktif, Kampung Cyber, dan Kampung Budaya. Kampung-kampung ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan beberapa telah beroperasi sejak 2014.
Pulau Pramuka merupakan salah satu contoh Kampung Hijau pada program KBA. Masyarakat Pulau Pramuka mampu mengolah sampah plastik yang terbawa dari laut dan mengolahnya menjadi souvenir dan Eco-Brick. Sesuai namanya, Eco-brick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Eco-Brick ini digunakan sebagai bahan tambat kapal berlabuh dan bahan bangunan bagi masyarakat sekitar.
Astra berperan sebagai fasilitator bagi setiap KBA dengan memberikan pendampingan sekaligus evaluasi agar program KBA tidak berhenti di tengah jalan. Dengan seperti itu, masyarakat mampu memaksimalkan dampak program yang telah dijalankan. Pada akhirnya, Astra mampu memberdayakan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu cermat dalam pembuatan kebijakan dengan memperhatikan dampak lingkungan dari operasional perusahaan. Program CSR merupakan langkah tepat bagi perusahaan untuk mengurangi dampak lingkungan serta meningkatkan reputasi perusahaan.
Reference:
Anatan, L. (2009). CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR): Tinjauan Teoritis dan Praktik di Indonesia. Jurnal Manajemen Maranatha, 8 (2), 1-11. https://journal.maranatha.edu/index.php/jmm/article/view/192
Databoks.katadata.co.id. 10 November 2022. 10 Negara Penyumbang Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Ada Indonesia!. Diakses pada 13 November 2023, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/10/10-negara-penyumbang-emisi-karbon-terbesar-di-dunia-ada-indonesia
Fikiando, A. (2017). Analisis Dampak Corporate Social Responsibility Terhadap Corporate Brand Equity dengan Corporate Brand Credibility dan Corporate Reputation Sebagai Pemediasi Pada Bank Rakyat Indonesia. (Skripsi Sarjana, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie).
http://eprints.kwikkiangie.ac.id/1249/10/24130037%20-%20Resume.pdf
Muntadliroh. (2015). Analisis A Strategic Approach To Environmental Public Relations: Kajian Implementasi Konsep Green Public Relations. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 19 (3), 151-164. https://media.neliti.com/media/publications/123603-ID-none.pdf
https://swa.co.id/swa/csr-corner/mengenal-lebih-dekat-kba-di-pulau-pramuka
Penulis: Padma